Rabu, 10 Maret 2010

BANGKITLAH KAUM MUDA!!!

Kaum muda dan perubahan, bagaikan dua unsur kimia yang menyatu, sulit dipisahkan.

Diawal dekade tahun 1920-an, Bung Karno pernah berujar” beri aku seribu orang tua dan akan kuguncang Gunung Semeru, lalu beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada tanah air dan aku akan mengubah dunia.” Lewat pernyataan yang retorik ini, Bung Karno selaku Proklamator berpesan bahwa begit pentinnya peran pemuda dalam perubahan. Kaum muda adalah darah, detak jantung dan jiwa setiap perubahan bangsanya. Memang betul tokoh bangsa ini yang terkenal dengan hiperbolis, tetapi ia tetap berpijak pada kenyataan sejarah perubahan bangsa-bangsa dunia yang selalu dipelopori oleh kaum muda. Tidak hanya itu, sejarahregenerasi kepemimpinan nasional hingga tahun 1998 selalu diwarnai oleh aksi-aksi yang dilakukan oleh kaum muda yang progresif.

Namun, melihat fenomena yang menimpa kaum muda saat ini membuat hati kitamiris apalagi kita yang sudah ranah didunia mahasiswa bukan lagi siswa. Sejatinya tahu sejauh mana peranan mahasiswa dalam mengambil peran baik edukasi, politik, social serta pembangunan moral/karakter yang mapan. Kita disuguhi informasi yang kurang bermutu tetntang aktiis mudadinegeri ini. Muali dari bentrokkan antara mahasiswa dengan aparat kepolisian terkait aksi unjuk rasa penolakan kenaikan BBM atau yang algi hangat-hangatnya adalah menyangkut kasus Bank Century tentang penyalahgunaan wewenang yakni pengucuran bail-out yangdikeluarkan oleh Menkeu dan FPJP(Fasilitas Pemerintah Jangka Pendek) yang menuai aksi protes dari berbagai unsur elemen masyarakat. Sehingga media massa sangat berperan dalam pengambilan informasi yang nantinya itu akan dipublikasikan kemasyarakat. Sayangnya terkadang informasi yang diberikan oleh media massa tidak sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya jadi tidak objektif. Ada lagi dalam kasus peredaran narkotika dan obat-obatan, pertikaian antarkelompok, klub sepeda motor, pertikain antarsuporter sepakbola dan sebaginya. Sesungguhnya semua fenomena buruk ini menunjukan, betapa pemuda kita semakin “loyo” dan tidak sangup mengikuti langkah maju perkembangan jaman.

Tapi contoh diatas bukanlah representasi gambaran kaum muda seutuhnya. Toh, mereka masih ada yang menunjukan prestasi yang luarbiasa baik dibidang olahraga, ilmu pengetahuan, pendidikan, humaniora dan lainnya. Namun pepatah berkata” karena nila setitik, rusak susu sebelanga”. Ironisnya, kondisi ini terjadi disaat bangsa ini sedang bertransformasi menjadi Negara demokrasi. Padahal, angina segar reformasi yang bertiup selama lebih dari sebelah tahun, ditukani oleh mahasiswa dan pemuda.

Oleh karena, perlu diketahui bahwa pembangunan kepemudaan dianggap sangat penting yang tidak dapat diabakan sebagai salah satu program untuk menyaiapkan kehidupan bangsa dimasa depan.

Pembangunan kepemudaan ini betujuan;pertama, menyamakan visi/misi dan presepsi tetntang pembangunan dan pembedayaan pemuda dalam menyikapi perubahan dinamika perkembangan yang terjadi dimasa depan.

Kedua, memadukan langkah serta peran mplementasikan kebijkan pembangunandan pembedayaan pemuada mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga pengendalian baik yang dilakukan pemerintah ditingkat pusat dan daerah. Ketiga, sebagai pedoman bagi instansi terkait dankepada semua pihak yang terlibat didalamnya agar sesuai dengna kebutuhandan tuntunan yang harus dicapai untuk menghadapi persaingan internasisonal.

Pemuda sebadai social character, maka pemuda harus terus mengalami pemberdayaan, yang ditopang oleh regulasi pemerintah, maupn kemapuannya untuk mandiri. Paradigma ini dimaknai dalam tiga prespektif. Pertama, prespektif filosofis, yakni pemuda sebagai makjluk social (homo socius) yang memiliki peran eksistensial dari dimensi politik, ekonemi, social dan budaya. Artinya secara kodrat pemuda menjalankan tugasnya sebgai makhluk social.

Kedua, prespektif histories, pasca gerakan reformasi 1998, telah terjadi pergeseran paradigma disetiap lini public.

Ketiga, perspektif kompetensi, pemuda merupakan segmen warga Negara yang memiliki aneka kompentensi.

Maka dari itu peran aktif mahasiswa sebagai kaum muda untuk mencetak sebuah sejarah dan juga perubahan yang lebih dikenal dengan Agents of Change. riana//HIMA Diploma STIAMI Mardani

Sumber : Majalah FIGUR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar